pernah ga, berada ditengan keadaan:
kamu mendengar dan merespon keadaan sekitar, tapi di saat yang sama kamu lagi membiarkan mata dan pikiran kamu fokus untuk melihat satu titik. yang lain blur. mengawang. dalam keadaan bengong tapi responsif. melamun tapi fokus. pikiran kosong tapi bisa menjawab spontan.
keadaan itu bisa berlangsung beberapa puluh detik. mungkin itungan menit. dan saya menikmati moment itu.
nah, di saat itulah obrolan dibuka.
kami duduk di sebuah meja pendek di pinggir jalan. menunggu makanan yang kami pesan disajikan.
saya sedang fokus ke sebuah titik jauh mengawang, di sebuah area tengah, ke arah jalanan.
semelekete: "sate kulit enak banget deh! lo ga makan kulit ya?"
saya : "ngga."
maseketehe: "yang enak itu kulit itu.."
saya : "kulit babi."
maseketehe: "engga! babi itu yang enak kupingnya"
saya : "ga suka babi"
semelekete: "ngga yang enak itu kuping kambing! tadi gw makan kambing ditraktir!"
saya yang ga suka kambing dan baru-baru ini overdosis mencium aroma gule kambing dan nasi kebuli dengan spontan bereaksi.
tanpa suara.
hanya mimik wajah dan gestur.
secara tiba-tiba mengeluarkan reaksi spontan dan kembali ke gestur dan mimik normal.
mimik wajah dan gestur yang cuma sekian detik itu adalah sebagai berikut:
kedua pundak terangkat, bersamaan dengan lidah menjulur keluar, bibir melengkung ke bawah, dan mata menyipit.
dan di beberapa detik yang singkat itu sebuah mobil kijang atau panther (saya lupa) melintas dengan jendela sang supir terbuka penuh, dan pandangan sang supir TEPAT melihat ke arah saya.
DANG!
saya kaget, lamunan buyar dan saya ga bisa nahan malu ngumpetin muka, takut juga kalo dia muter dan balik lagi.
seingat saya, kalo ga salah, sang supir adalah bapak-bapak dengan kumis tebal a la pak raden.
si bapak itu mikir apa ya?
mikirin keselamatan dirinya dalam berkendara
ReplyDeletebapak itu sedang berkonsentrasi untuk membuat kumisnya lebih panjang lagi.
ReplyDelete"anak-anak jaman sekarang..."
ReplyDeletepikirnya
kata si bapak : "emang gw pikirin"
ReplyDeletehehehe..
hihihihihihihi
ReplyDeletemungkin si bapanya langsung solat..
ReplyDelete...kebanyakan makan mecin."
ReplyDeletengajak lo berjamaahan tapi io :D
ReplyDeleteayo ayo, gabung sama geng gw :P khehehehehehe
Si Bapak itu balik lagi..... "Neng, boleh gak minta nomor HPnya?. Mau gak saya jodohin ama putra saya?"...
ReplyDeleteHahaha.....
bapak2 itu mikir, "Wooh...jadi pengen makan semur lidah..."
ReplyDelete"wah saya adanya dongkrak sama obeng, pak..", seraya mengeluarkan dongkrak dan obeng dari tas yang dijinjing. :))
ReplyDelete"kalo mawu menghubungi saya lempar aja, pak, dongkraknya, siapa tau saya nengok."
Bapak itu berkata, "kebetulan Neng, saya nyari calon menantu sekaligus tukang servis...." :))
ReplyDeletebapak itu tadinya mau nanya jalan tapi gak jadi dan besoknya bakal nulis di kompas komplain kalau anak-anak muda sekarang mukanya sengaja diset gak sopan biar gak ada yang nanya jalan.
ReplyDeleteha-ha.
hahahaha kirain ngajak gue jadi imamnya..:D
ReplyDelete[khahahahahahaha,tu kaan,syapa cb yg suka ngelawak skrng]..masih inget pesan singkat ini mim?
ReplyDelete*PING** tiba2 sms itu berbalik ke pengirimnya..hahhaha..
*bersambung..
*sambungan..
ReplyDeleteYa..ya..ya..
saya tahu perasaanmu..
soalnya td hbs baca posting ini, aku ke belakang, cari cermin yg ada di wc warnet..
trs aku menirukan step by step gestur&mimik sesuai manual kamu itu..
trs ada mba"petugas warnet lewat sambil bawa sapu..sambil melirik, dia sejenak terpaku kagum..ada org bodoh di warnetnya..
coba nanti saya ulangi lagi gestur itu, pas bayar di kasir..