hold ur breath! this is my first wisata kuliner while i'm here :D
untuk pertama kalinya saya makan siang di luar LIP.
"Mba Agre, kalo tempat makan yang enak di sekitar sini dimana ya mba?"
"emmhh..kamu suka lotek?"
"o sukaaaaa"
"ini deket dari sini, kalo keluar LIP yang dari sini, kamu belok kiri, terus belok kanan, voila! ga jauh kok, nanti keliatan rame nya. Bu Bagya."
"aah, merci!"
dan berangkatlah saya sesuai arahan Mba Agre.
ternyata benar ramai..banyak anak SMA nongkrong di sebelahnya, ihiy!
menganalisa tata letak alur pemesanan, dan mempelajari yang orang-orang pesan serta melihat porsinya, saya pun memesan, dengan cara menuliskannya di sebuah kertas bekas yang dirangkai menjadi notes.
"lotek tanpa ketupat 1"
lalu memberikannya pada ibu-ibu peracik (atau lebih tepatnya pengulek) bumbu lotek.
"minumnya apa mba?"
"emmh.. (sambil membaca spanduk di dalam) es pisang ijo deh bu. terimakasih!"
saya pun masuk kedalam, mengamati sekitar, dan memilih tempat duduk.
ada satu poster dipajang yang instan menarik perhatian saya. setelah saya baca keterangan fotonya, ternyata ini salah satu potret perempuan bekerja dalam menyambut hari ibu. nice photo!
sambil terus mengamati sekitar dengan senyum excited terkulum saya akhirnya menemukan menu yang sedaritadi saya cari.
voila!
sambil masih menunggu pesanan saya yang ternyata lama, saya jadi ingat peringatan Mba Agre tadi, "enak si, tapi ngantrinya ya juga enak.."
ternyata benar. tapi tidak apa, saya mind wandering :D
ternyata warung ini menjual makanan yang cukup bervariasi ya! tidak hanya lotek dan gado gado, ternyata ada nasi goreng magelangan, soup, capcay. dan yang saya heran lagi, variasi minumannya itu, es pisang ijo dan es palu buntung.
pertama mencoba es pisang ijo itu di Bandung, di depan ITB, pake fla vanila rum raisin, gimana ya versi warung Bu Bagya ini..
kalo es palu buntung pertama coba di Studio Aru, di Bandung juga seusai nonton Siaran Langsung latihan.
NAH, setau saya ini minuman khas Makassar..iya ga si? kalo "lotek", bukannya khas Bandung ya? sedangkan "gado gado" khas Jakarta..bener ga? nah ini semuanya ada disini..
ets..akhirnya lotek saya datang..mari kita iciiiipp :D
okei, ini lah lotek Bu Bagya.
ditilik dan diamati bentuknya sama seperti yang di Bandung.
mari kita lahap :D
...
...
hmm..caplokan pertama..
"enak.."
mari kita telaah lebih dalam..
setelah caplokan kedua dan ketiga..dirasa rasa..ternyata loteknya manis! khaha!
nah tapi komposisinya nih, yang agak ga standart. apakah ituuu?
yang standart: kacang panjang, toge, irisan kol, bayam, timun, dan kerupuk tentu saja. lalu bumbu kacang dengan kencur yang terasa.
yang tidak standart: potongan Bakwan, sodara sodara! nah ini menarik ini! soalnya bakwan nya tu agak garing (walau mungkin ga se-garing Agni atau Jiwa) jadi rasanya tu..lembut di dalam, crunchy dan renyah diluar..khaha!
dan lotek pun..went like this in the end
ternyata porsi satu terlalu banyak buat saya, tapi tetap harus saya habiskan sebagai pertanggungjawaban, khaha.
sambil saya mengendapkan sayuran-sayuran tadi, saya memperhatikan para pelayan yang mondar mandir mengantarkan makanan.
TIBA TIBA..
ada satu pelayan,
laki laki,
bertubuh besar,
berkulit gelap,
berpeluh,
lalu menghampiri saya dan bertanya dengan tajam,
"Mba nya lotek bukan?"
JRENG!
film yang berputar di kepala saya kemudian berlanjut..
si perempuan yang belum tau apa apa itu kemudian menggeleng polos sambil gugup merasa terancam, menjawab,
"Bukan..saya manusia.."
"Kalau begitu, SAYA MAKAN KAMUUUUU!"
"Tidaaaaaakkk!"
***
well anyway,
setelah itu saya mencicip "Es Pisang Ijo" nya..
hmm, agak berbeda balutan hijau nya dari yang saya coba di depan ITB.
sebenarnya ini rasanya lebih..lebih..apa ya..lebih original kali ya, lebih hand made, tapi kok ya saya lebih suka yang versi abal abal depan ITB ya? khaha.
besok besok saya coba "Es Palu Buntung" nya.
nah, sekian wisata kuliner kali ini, hope there will be more next time!
au revoir!
oia lupa!
HARGA sodara sodara..
lotek tanpa ketupat satu porsi adalah Rp6.000,00
dan es pisang ijo adalah Rp4.000,00
:D
huhuuu..pngeeeennnnn mitaaa :p bawain satu ya nanti kalo pulang..
ReplyDeletekalo gado2 kayaknya bneran khas jakarta mim..
ReplyDeletetapi kalo lotek?hmmm..kayaknya aku perlu penelitian kuliner lebih lanjut..jadi penasaran..
coba lotek deket kampus sanata dharma..itu awalnya lotek pake bakwan di jogja..kl es pisang hejo,coba dkt stadion mandala kridha (seputaran tmpt kmu kesasar itu)
monggo silahkan dicoba..
hahhhaha entah kenapa sangat kebayang cara nyeritain live nya hhahahha.tapi emang makan lotek atau gado2 atau pecel dan semacamnya enak tuh pake bakwan garing.sluurp
ReplyDeleteItu lo di puji sama mas mas nya. Lo mirip lotek.
ReplyDeletekapan ya gue pengen ke sana .. huhu...
ReplyDeletepertama berkunjung! *subscribe blog ini ke Google Reader saya... :D
ReplyDeletembadan! khaha, ga keburu basi mba, nanti?
ReplyDeleterani! ketawaaaan, kangen dengerin aku cerita kan :P
eji, mirip lotek tu semacam "buyatak" dalam bahasa sunda ya? T.T
t e g a n y a dirimu
echaaaaa! :D
lotek gado gado bu bagyo sagan dan yang di dekat sanata dharma itu sama sam yang ngolah bu Bagyo...
ReplyDeletefb nya lotek gado gado colombo