Sunday, January 11, 2009

Balada angkot ungu dan ibu-ibu yang mencari tau*

*mencari tau apakah kamu seonggok makhluk hidup dungu yang mudah tertipu


Modus operandi:

1. Seorang ibu-ibu bersama satu atau dua orang anaknya, turun bersamaan dengan kita, lalu perlahan memanggilmu dan memasang wajah sangat bingung.

2. Setelah itu ia akan banyak istigfar dan bercerita bagaimana ia tertimpa kemalangan, seperti:

a. Dompetnya terbawa kakaknya yang pulang ke daerah tasik atau sukabumi.

b. Ia dan kedua anak nya yang masih kecil tidak bisa menemukan alamat kerabat dekatnya di daerah itu.

c. Mencari alamat suaminya yang tinggal bersama istri mudanya, tapi ga ketemu.

d. Ingin memberitaukan berita duka, tetapi alamatnya tidak jelas maka ia tersesat.

3. Setelah itu ia akan berkata betapa malu nya ia bercerita ini sama kamu

4. Tujuan ibu-ibu ini jelas, pada akhirnya: ingin pulang ke daerah nun jauh disana itu.

5. Masih dengan wajah memelas dan banyak mengucap istighfar ia akan meminta bantuan pada kita yang, ya, mungkin kamu sudah bisa menebak kemana arah curhat colongan yang panjang ini.

6. OIA! Terkadang ibu ini akan berkata bahwa ia tidak bisa berbahasa Indonesia agar semakin meyakinkan kalau dia berasal dari daerah nun jauh disana itu.


Reaksi yang mungkin kamu berikan:

1. Menaruh simpati.

2. Sebelum sampai pada akhir cerita si ibu-ibu itu, kita dengan sukarela akan menawarkan bantuan materi.

3. Dengan iba memberikan semua uang yang ada pada kita sambil ikut menangis karena terharu mendengar kisah sedih si ibu.

4. Lari tunggang langgang atau terbirit-birit.


Owkay, untuk kasus pada reaksi NORMAL nomor 1, 2, dan 3, well, mungkin kamu sudah tertipu. Tapi sebelum kamu pada akhirnya memberikan semua uang yang kamu punya (ibu-ibu ini bisa mengarang apapun sampai kamu dari sukarela sampe merasa agak berat akhirnya menyerahkan semua uang yang kamu miliki) dan saat 10 menit kemudian kejadian ini kamu renungi dan kamu resapi per adegannya, dan datanglah kesimpulan berdampingan dengan kedongkolan, mengucap, 

“Kubis! Saya ditipu!”

Nah, sebelum umpatan ini datang, dan amal kamu berkurang pahalanya karena kamu ga ikhlas, berikut beberapa tips, dari saya featuring seorang Cowboy Amerika, teman dari Winnetou si indian:

1. DIAM dan DENGARKAN semua kisah si ibu dengan rinci, dan ingat-ingat apa yang si ibu bilang. Per kata-kata, per kalimat.

2. Setelah itu pelajari si ibu ini. Liat matanya waktu bicara. Kadang, suaranya akan bergetar seperti menahan tangis, tahan rasa iba mu, kedepankan logika dulu.

3. Perhatikan keadaan si anak yang ia bawa juga. Apakah si anak dari segi penampilan, mimik wajah, dan bahasa nonverbal lainnya mendukung alibi si ibu dengan ceritanya yang sangat memelas?

4. Setelah memperhatikan sambil mendengarkan dengan seksama, dan si ibu selesai curhat, baru kita bicara. TANYA lagi seputaran cerita yang tadi dia kisahkan seolah kamu belum begitu paham duduk permasalahannya. Kalo tadi si ibu bilang, 

“anak saya yang kedua meninggal..la la la la la..” setelah ia selesai cerita kamu tanya, 

“ini anak ibu yang besar?” *sambil melihat ke si anak yang ia bawa* 

biasanya si ibu suka melakukan banyak “kesalahan” disini. Seperti lalu dia bilang, 

“bukan, ini anak kedua saya, yang besar sudah 18 tahun.” 

“lhoooo tadi ibu bilang anak ibu yang kedua meninggal?”

Nah biasanya ia lalu akan mengarang kenyataan lain. Dengarkan saja. Yang jelas kamu sadar, kamu sedang proses ditipu. TAPI kalo si ibu dengan brilian tidak melakukan kesalahan, dan kamu masih limapuluh-limapuluh merasa ditipu dan tidak, TAWARKAN BANTUAN NON MATERI. Seperti apa? Coba kita tanya teman saya, si cowboy,

“Seperti apa, Cowboy?”

SEPERTI:

“wah bu, mari, saya antar ibu ke kantor polisi terdekat. Kebetulan di dekat sini kan ada kantor pulisi, pasti pak pulisi bisa bantu ibu. Pak pulisi bisa mengantar ibu ke terminal dengan mobilnya yang suka nganggur lalu bicara sama pak sopir bus, kalau ibu habis tertimpa musibah. Kalau ibu takut sama pak pulisi, biar saya yang bicara sama pak pulisi. Bagaimana bu, oke oke?”

Atau

“wah bu, saya ada teman yang punya mobil biar ibu diantar sama teman saya yang punya mobil itu bu, gimana bu? Saya antar sampai leuwipanjang?”

Atau

“saya ada teman supir angkot dan supir ojek, mari kita telusuri alamat yang ibu cari, gimana bu?”

Memang butuh usaha lebih si, kamu akan korban waktu dan tenaga lebih, tapi setidaknya kamu membalas penipuannya dengan niat baik.


Owkay, itu 4 hal yang bisa kamu lakukan rite away, tapi bagaimanapun, mari kita menyelami keadaan si ibu ini.

Mungkin dia memang sedang sangat butuh uang, tapi lahan pekerjaan sangat sempit, tidak punya keahlian, dan terlalu malas untuk usaha lebih, dan MUNGKIN memang ibu ini sedang dalam keadaan sangat GENTING butuh uang. Siapa tau.

SEKARANG, kita mahasiswa (biasanya mereka mencari korban yang penampilannya mahasiswa-mahasiswa baru gitu), yang punya kesempatan lebih, dan bisa berpikir lebih juga, kita punya PILIHAN. Kita bisa ngasih, kalo emang lagi ada uang lebih, ATAU kalo memang kamu sudah hilang respect sama penipu dan memutuskan tidak ingin memberi, biasanya dia akan pergi dan menolak bantuan kita begitu kita menyebut kata “Pak Pulisi”. Yang penting sekarang, kalau kamu mawu ngasih, kamu sudah tau dalam keadaan macam apa kamu berada, jadi, seandainya si ibu mengarang cerita lebih untuk menguras SEMUA isi dompet kamu, kamu bisa dengan tegas menolak, tanpa rasa ga enak, sungkan, atau bahkan merasa bersalah, karena kamu SADAR kalau kamu sedang dalam proses DITIPU. Jadi jumlah yang kamu kasih pun masih dalam batas ikhlas, mudah-mudahan jadi pahala dan setiap kamu butuh bantuan nantinya, bantuan itu suka datang tidak terduga :]


Sekian, selamat berpetualang di kota, teman-teman!

Terimakasih saya ucapkan untuk teman saya, si Cowboy yang sudah membantu memberikan solusi dan menyarankan tips ini disebar supaya yang lain lebih siaga dan waspada :]

10 comments:

  1. Tips yang bagus banget... Bisa dijadikan pengalaman dan pelajaran buat semua... Termasuk saya...

    [YangPernahDitipuDenganModusYangSamaTapiMerasaGakDitipuDanMembiarkanSajaPenipuItuMenikmatiHasilPenipuanItu]]

    ReplyDelete
  2. sebenernya si cowboy itu dari jerman..... tapi tinggal di amerika...

    ufff...
    BeruangTanah berbicara....

    ReplyDelete
  3. toss dulu ahh!
    iya tapi tapi kalo aku, kasusnya, yang ibu pertama, yang pertama pisan, aku kejebak gt mas adi. dia meminta semua dan waktu aku ada rasa ga pengen ngasih malah ada rasa bersalah. edan ngelobi nya si ibu itu. harusnya dia bisa bekerja di sebuah event organizer di bidang danus atau yang nyari"klien gt, sayang skill nya tidak tersalurkan

    ReplyDelete
  4. lhoh, beruang tanah nya gaul bener, tau latar belakang si cowboy! hauhauhauhauhau

    ReplyDelete
  5. nah, mba, makanya, nanti kalo kamu mawu melakukan penipuan serupa gunakan modus operandi yang berbeda ya, walaupun nanti yang kamu bawa anak mu sendiri. khehehehehehe

    ReplyDelete
  6. ya kan beruangtanah itu sama sama indian temennya winnetou...

    ReplyDelete
  7. ayo mari kita cari si cowboy yang sedang menanam kubis bersama pak pulisi.....


    YIII HAAAA

    ReplyDelete
  8. iya pernah kena juga..
    tp modusnya dikit beda..dia mw jual hp,dgn alesan bwt ongkos pulang ke daerahnya..
    tp bgitu mas2nya td liat hape saya yg amat sangat hancur..
    dia malah ngajak ngobrol..mungkin merasa sama2 senasib-sepenanggungan,sepasang pria malang di ibu kota..
    jadi ati2 kl ada mas2 nawarin hape nokia seri baru [yg sebenernya dummy] dgn harga miring di terminal kp. rambutan, sapa tau dia bakal ngajak ngobrol ngalor-ngidul..
    kamu bakal rugi waktu dan ditinggal bis yg telah lama menunggu..

    ReplyDelete
  9. wah gua sering nih waktu di cisitu, gua kasih goceng aja mit..,sampe dua kali orangnya sama..
    pas ketemu ketiga kalinya ada di deket kampus, gua tinggalin aja...masak tiap hari bajunya ganti2, trus modusnya sama...udah sinting tuh orang....kurang taktis, mau nipunya....hehehe..

    ReplyDelete

mati, hilang, dan kehilangan

Hari ini salah satu kawan saya berpulang, setelah sekian bulan, tidak hanya ia tapi juga istri dan anak satu-satunya berjuang melawan sakitn...