Showing posts with label inicumacerpen. Show all posts
Showing posts with label inicumacerpen. Show all posts

Saturday, September 20, 2008

reality show di dalam sebuah show: gosip.

"bangsat!
bajingan!
setan alas!"

Bawang Merah mengumpat dengan hati yang sangat, sangat panass. sangat panas, kalau saya boleh membuat anda was-was.
berhati-hatilah, dia bisa terbakar dengan sendirinya kalau ini berlanjut di atas pentas.

"bajingan!
bedebah!
brengsek!"

umpatnya lagi. ia tidak tau apa kesalahannya sehingga seluruh anak kecil Indonesia yang selalu nonton TVRI dan makan CHIKI, dengan pergaulan masa kini dan merasa paling hepi, menaruh padanya banyak sekali ucapan benci.

"setan alass!!"

bukankah semua setan di ikat selama bulan puasa? lalu apa mereka?
Bawang Merah masih tidak habis pikir, kenapa banyak anak mencibir nyinyir!

"Apa salah saya, setan!"

Bawang Merah mengumpat dengan hati yang sangat, sangat panass. sangat panas, kalau saya boleh membuat anda was-was.
berhati-hatilah, dia bisa terbakar dengan sendirinya kalau ini berlanjut di atas pentas.

di kejauhan, televisi menayangkan acara paling fenomenal dan favorit di dunia Bawang Merah.

"SEJHATINYA, Bawang Merah selalu berbuat jyahat terhadap Bhawang Putih! Setidaknya ITUlah yang selalu diceritakan tanpa tedeng aling-aling, oleh buku cerita anak-anak! APAKAH,,ada konsspirrasi disini, yang melibatkan rencana pelecehan nama baik Bawang Merah?
AKANKAH bawang merah membawa kassuss ini, sampai ke meja hijau?
BAGAIMANA tanggapan kerabat dan kolega BAWANG MERAH dan BAWANG PUTIH??
jangan beranjak, dan saksikan terus KEBENARAN dari fenomena ini, bersama saya, hanya di S(u)IKAT! *baca: sikat dengan memonyongkan bibir membentuk huruf U saat mengucap "SI"* di TE (jeda sebentar) VE ER I (V R I dibaca cepat), persembahan dari TEPUNG BERAS ROSEBRAND dan BEDAK TABUR RODECA!"
*JINGLE tepung beras rosebrand masuk*
"Tepung Beras Rosebraaand"
*JINGLE bedak rodeca masuk*
"Tabur tabur Rodecaaaa..bedak kulit keluarga andaa..RODECAAAA.."

"..."

hening sudah tidak ada umpatan.
apakah Bawang Merah sudah pasrah dan tawakal mengingat ini bulan puasa?

"..."

hening.

hati Bawang Merah sangat, sangat panass. sangat panas, kalau saya boleh membuat anda was-was.
berhati-hatilah, dia bisa terbakar dengan sendirinya kalau ini berlanjut di atas pentas.

asalammualaikum?
tidak ada jawaban..

hati Bawang Merah sangat, sangat panass. sangat panas, kalau saya boleh membuat anda was-was.
berhati-hatilah, dia bisa terbakar dengan sendirinya kalau ini berlanjut di atas pentas.

"..."

masih hening.
mari kita tilik.

Wow! ternyata Bawang Merah sudah menjadi Bawang Goreng!
nyam nyam nyam..
saya Siska Aroma, mari bersantap, pemirsa!

Friday, May 23, 2008

donat dungu gula palem yang masih hangat

alkisah sebuah donat dungu tapi lezat yang masih hangat dengan taburan gula palem di sekujur tubuhnya, yang banyak sekali digemari anak-anak, sedang berjalan-jalan..

berjalan,
jalan
jalan
jalan..

sambil berjalan ia berdendang,
di sana sini ia bertemu dengan anak-anak kecil yang memperhatikannya berjalan, dengan air liur menetes ingin memakannya, beberapa bahkan sudah menangis, merengek pada ibunya minta dibelikan.
si donat dungu tidak peduli.

sambil berjalan ia berkumandang,
betapa bahagia hidupnya..disana sini semua anak-anak kecil memperhatikannya berjalan, dengan butir-butir gula palem kecoklatan bertaburan di tubuhnya, anak siapa tidak merengek pada ibunya minta dibelikan?
si donat dungu tidak mau tau jawabannya.

tapi..

o la la..

sambil berjalan ternyata ia bimbang,
karena setelah merasa hidupnya cukup komplit, ditambah dengan aktivitas jalan-jalan nya kesana kemari itu, ia masih merasa kosong.
dan betapa KAGET nya ia saat ingin menyentuh tubuhnya,
ternyata tubuhnya B O L O N G ..
pantas rasanya K O S O N G ..
"kenapa ya?"
"kenapa tubuh saya bolong?"
"kenapa kosong?"
"lubang apa ini? rasanya kok kosong? dan..aarrrggghh! mengganggu sekali..taburan gula palem manis sebanyak apapun tidak bisa menutupi kosongnya!"
si donat dungu tidak tau jawaban atas pertanyaannya sendiri.
ia dungu, ingat?

dan sambil berjalan dia lalu hilang,
ditelan seorang anak kecil seukuran batara surya yang menelan matahari di kala gerhana.
padahal ia baru saja berencana akan mau berpikir.
menggunakan otak yang memang tidak ia miliki.
si donat dungu tidak pernah tau jawabannya.
yang dia tau cuma kosong.
karena ia dungu, ingat?




































Tuesday, March 25, 2008

kisah pertemuan dua alien

"hallo apa kabar?"
sambil tersenyum manis berusaha ramah namun tetap kaku.

"hallo.."
hanya sepotong dan tetap terlihat kaku.

jeda panjang..

"OH IYAHH!!saya lupa saya makhluk Saturnus. pantas ia tampak tidak ramah.
dan menghindar."
pikir si Makhluk Saturnus yang menegur pertama kali. yang mencoba untuk ramah.

"dan kamu makhluk Bumi yang kabarnya sempurna itu ya? dan saya makhluk Saturnus yang wujudnya abstrak menurut kamu itu ya? tapi menurut sesama makhluk Saturnus di planet saya, saya tidak tampak menjijikkan kok.."
pikir Makhluk Saturnus yang bingung.
masih dalam posisi saling menatap dan tersenyum kaku.
tidak tau harus apa.
tanpa sepatah kata pun terucap dan terdengar.

masih saling tersenyum.
menatap.
kosong dan tanpa arti.

"baiklah.."
kata Makhluk Saturnus menyudahi karena ia merasa bingung.

dan Makhluk Saturnus pun berlalu.
sambil bersedih karena ia merasa dirinya aneh.
ia berlalu dan meninggalkan panggung.
meninggalkan sesuatu yang ia pikir sebagai "Makhluk Bumi" yang katanya sempurna itu, yang masih dalam diam nya.
entah takjub, entah jijik.

dan Makhluk Saturnus pun berlalu.
sambil bersedih karena ia merasa dirinya aneh.
ia berlalu dan meninggalkan panggung.
meninggalkan sesuatu yang ia pikir sebagai "Makhluk Bumi" yang katanya sempurna itu,
dan yang ternyata, makhluk itu juga bukan makhluk bumi, tapi alien lain.
yang masih dalam diam nya.
entah takjub, entah jijik.

atau mungkin pada kenyataannya ini cuma imajinasi Makhluk Saturnus yang terlalu liar saat ia bertemu makhluk lain selain dirinya.
tapi yasudah, waktu sudah bergulir.
mereka pun sudah berlalu.
Makhluk Saturnus bertemu dengan Makhluk Mercuri di sebuah detik.
dan berlalu di detik yang lain.

"Hallo,,katanya saya makhluk Saturnus"

Sunday, February 3, 2008

menanti dan menunggu

Pada suatu pagi, ada kelinci kecil yang sedang menatap angkasa biru di tengah padang rumput yang hijau dan luas.
"Kenapa kau menanti Sang Elang?",tanya Pohon Pinus.
"Hari masih pagi, udara sangat segar untuk dihirup..",jawab kelinci kecil sambil menarik nafas sedalam-dalamnya,"Bukankah begitu Pinus?aahhh, segar sekali.."
kelinci kecil tidak menjawab pertanyaan Pohon Pinus dan mengalihkannya sambil meloncat agak menjauh.
"Hay kelinci kecil! Kebodohan apa lagi yang akan kau lakukan dengan menanti Sang Elang?",tanya seekor Belalang.
"Hay Belalang! Lihat! Matahari baru terbit! Sedang hangat-hangatnya! Bukankah ini hari yang indah untuk berjemur?",jawab kelinci kecil sambil melompat lebih jauh lagi.
Kali ini kelinci kecil memutuskan untuk melompat ke tempat yang lebih jauh lagi.
Ke tempat dimana hanya ada dia dan langit.
Ke tempat dimana ia bisa melongok ke angkasa dengan bebas.
Tanpa was-was.
Ia meloncat.
Terus meloncat dan menjauh.
Tiba-tiba di pertengahan jalan ia merasakan nyeri.
"Wah, luka ini kan sudah sembuh" Pikirnya dalam hati.
Tanpa memeriksa sumber nyerinya ia terus menjauh.
Dan berehentilah ia di bawah Pohon Beringin.
Walaupun serasa habis napasnya, tapi blum putus asa ia.
"Kelinci kecil.."
"Pohon Beringin, bolehkah aku merebahkan badanku di akar-akar kayumu? Aku ingin menengadahkan kepalaku tapi nyeri ini mengurangi kekuatanku..",tanpa mengizinkan Pohon Beringin berkata lebih lanjut kelinci kecil melambungkan sebuah permintaan.
"Baiklah, kelinci kecil..",Pohon Beringin yang bijaksana mengizinkan.
Dengan menggugurkan beberapa daunnya yang kecil-kecil ia berusaha melindungi kelinci kecil dari angin pagi yang dingin menggigit.
Sambil menatap angkasa, kelinci kecil mulai menggigil.
Angin pagi ini sedang dingin.
Nyerinya tidak berkurang.
Dilongoknya sumber nyeri itu.
"Wah, ternyata berdarah..pantas perih..",lirihnya.
Pohon Beringin berusaha semampunya merendahkan ranting-ranting rimbunnya untuk menangkis angin berhembus.
"Kelinci kecil, taukah kau bahwa Sang Elang adalah pemangsa kelinci?"
Kelinci kecil diam.
Tetap menatap angkasa. Mengaguminya. Mengagumi luasnya yang tak terhingga.
"Pohon Beringin, mengapa Sang Elang terlahir dengan sosok gagah dan angkuhnya yang memesona?",kelinci kecil yang tidak menjawab pertanyaan Pohon Beringin malah balik bertanya.
"Karena ia milik langit dan cakrawala",Pohon Beringin terdiam sebentar dan menjawab lagi,"Dan segala sesuatu milik langit dan cakrawala juga milik kebebasan."
Kelinci kecil menerawang.
Terus menatap angkasa.
Harapannya sederhana.
"Kelinci kecil apa yang kau lakukan?",tanya Pohon Beringin lagi.
"Aku hanya melakukan hal sederhana. Menatap angkasa. Ya, hanya menatap angkasa. Aku tidak sedang mengharapkan apa-apa",kelinci kecil menjawab.
Ia mengumpulkan sisa-sisa logikanya disela-sela rasa nyeri yang terus menyiksanya.
"Pohon Beringin, mengapa ia hanya melukaiku dan tidak memangsaku saja dan meninggalkanku takjub akan sosoknya?",dengan nafas satu-satu dan terengah-engah kelinci kecil melontarkan pertanyaan lain lagi pada Pohon Beringin.
Pohon Beringin jatuh iba pada kelinci kecil.
Awalnya ia terdiam.
Namun ia pun akhirnya memberanikan diri bertanya pada kelinci kecil,
"Kelinci kecil, apakah kau sedang menanti Sang Elang?"
...
tidak ada jawaban.
"Kelinci kecil..",dipanggilnya kelinci kecil dengan lembut.
...
Tidak ada jawaban.
Dilongoknya kebawah.
Mata kelinci kecil terbuka nanar tidak berkedip.
Basah.
Luka nya pun menganga masih mengalirkan darah.
Pohon Beringin tidak mendapatkan jawaban, apa yang sedang dilakukan kelinci kecil.

Totto-chan: Sebuah Ulasan

Segera setelah adegan terakhir Totto-chan membuka pintu kereta yang masih berjalan sambil menggendong adik perempuannya yang masih bayi, lal...