Monday, February 28, 2011

ambil!

I'm done with diarhea! Hooray! :D
Dan pagi ini saya sudah kembali berada di Bandung, menumpang pada sebuah kapal kapten bajak laut yang sedang mencari navigatornya, katanya..

Dan pagi ini saya sudah kembali sarapan di depan SD Priangan.

Dan pagi ini saya dan Kandie memutuskan untuk MEMASAK makan siang!

:D

Ok, this is the most simple yet delicious menu:
Tempe goreng sigar bumbu
Sambel ulek
Nasi panas

Dan siang ini kami sibuk berbelanja,
Memasak,
Meminjam alat-alat masak.

Dan jadilah makan siang kami dalam sekejap!
Tanpa kami perhitungkan kami blum lama menghabiskan sarapan kami.
Hmm..jadilah si masakan lezat itu kami endapkan dulu,
Sayang ya, padahal kalau dimakan panas pasti uenak sekali!
Ingin rasanya mengundang satu atau dua orang lapar masuk untuk menikmati hidangan dan melihat ekspresi mereka melahap makanan yg sudah dimasak ini..

Sambil menatap makan siang dan menunggu lapar saya jadi berpikir,

For the sake of sopan santun,
Saat bermain ke rumah salah seorang teman dan dimasakkan sesuatu,
Kadang sewaktu diajak,
"Ayo makan dulu, sudah jadi.."
Saya suka pause dulu beberapa saat sambil senyum,
"oh, iya tante.."
Dan tidak langsung menikmati hidangan itu selagi segar dari panggangan.

Dan ternyata..begini tho rasanya..

Saya jadi berpikir,
Lain kali, kalau main ke rumah teman lagi dan disuguhi saya akan sigap tangkas mencukupkan kadar sungkan sekedarnya saja dan mencicip hidangan.
Dan dengan mata berbinar dan senyum mengembang, saya akan mengajak alvi, spirit usus saya, mencecap rasa itu dan berterimakasih pada sang koki.
Apresiasi.
Pasti nanti si koki akan senang! :]

Begini ya, ternyata rasanya.
Penting sekali menjaga agar selalu punya kadar spontanitas dan ekspresif.

Yang paling bagus itu memang menindaklanjuti segala sesuatu yg sudah siap tanpa membuatnya menunggu terlalu lama.

Wednesday, February 23, 2011

vena dan gravitasi

pagi ini ibu dokter Imay datang memeriksa.
sudah dua hari ini badan saya demo minta di istirahatkan.
kalau sudah musim demo badan begini..ampun deh..tiada kompromi benar-benar membuat saya harus men-shut down kegiatan warawiri hahahihi kesanakemari.

ibu dokter Imay datang, membawa bubur tanpa rantang
tak lupa membawa obat, juga obrolan hangat
menemani si sakit, sambil berbagi cerita seru menggigit
sambil sedikit melantur, sampai waktu datang membentur

sampailah kita entah bagaimana pada obrolan soal varises.
dan saya yang selalu tertarik dengan cerita-cerita kedokteran Imay karena serasa menonton CSI atau dukun beranak *soalnya Imay kalo cerita dari yang mulai ilmiah banget sampe yang "dulu waktu sering di rumah sakit gw sampe bisa membedakan luka orang dari bau darahnya.."
dengan serta merta menuntut penjelasan, kenapa varises bisa terjadi?

dan Bu Dokter menjelaskan,

"Jadi pembuluh darah balik manusia, yang namanya Vena itu kan ada katup-katupnya..nah katupnya itu menggumpal jadi satu, jadilah varises.."

"kenapa ada katup-katupnya?"

"ya soalnya kan Vena kan melawan gravitasi kan..jadi sepanjang pembuluh-pembuluh vena itu pasti ada katupnya, supaya darah yang udah mengalir ga turun-turun lagi, ketahan sama katupnya.."

sampai penjelasan disitu saya mulai melongo tercengang..

whaaaaawww..H E B A T sekali ya tubuh kita..sudah sebegitu dirancang Nya sampai efek gravitasi pun sudah terhitung! dahsyat.

bahkan sampai sesaat kemudian Imay memberi peringatan, "besok, walaupun udah ngerasa enakan, jangan motah dulu ya! istirahat dulu di dalem rumah jangan kemanamana dulu!" saya masih melongo mengagumi cara kerja badan saya yang sering saya tidak sadari kehebatannya, terus diabaikan sampai demo lewat sakit..maaf ya, badan..

lalu Ibu Dokter pulang..

saya kembali tersadar dari ke-melongo-an.

"Oke! jalan kemana kita besok, badan? sudah membaik kan?"

Monday, February 21, 2011

doki doki

saya teringat sebuah penggalan percakapan saya dan mba Ria beberapa bulan lalu di Jogja sesaat akan naik panggung

"Mba Ria, kenapa ya..kita kan udah beberapa kali pentas, ceritanya juga udah apal..tapi kok aku masih deg-deg an aja ya?"

saat itu memang jantung saya berdetak kencang sekali membuat saya tidak bisa diam.
adrenalin rush.

"Kata Mas Ogleng, dulu dia pernah bilang, kalo masih deg-deg an itu bagus. Soalnya, kalo masih deg-deg an, itu, tandanya masih cinta.." Sambil tersenyum dan manggut manggut kepala Mba Ria berkata dan menatap saya yang loncat-loncat kecil tidak bisa diam..tapi sesaat setelah ucapan nya saya terdiam..

kalimat itu sweet sekali :]

tapi saya jadi berpikir,
kalau saya takut, saya deg-deg an
kalau saya marah, saya deg-deg an
kalau saya berharap, saya deg-deg an
kalau saya merasa sangat senang, saya deg-deg an
kalau saya grogi, saya deg-deg an
kalau saya malu..apalagi..

berarti takut, marah, berharap, sangat senang, grogi, malu itu semua karena cinta ya?

manusia diberikan akal budi.
maka itu yang membedakan manusia dari makhluk-Nya yang lain.
manusia diberi perasaan.
manusia diberi rasa cinta.

perasaan.
emosi.

aneh ya? saya rasa..
hal ini (perasaan atau emosi tadi) yang mementahkan teori apapun, a p a p u n,
yang berusaha menggambarkan dan memprediksikan perilaku manusia.
tidak ada satu teori pun bisa memprediksi manusia..karena faktor itu..

dan karena itulah,
menurut saya, teori paling efektif untuk memprediksi manusia adalah..
dengan merasakan..
karena perasaan itu yang membuat sebuah keteraturan (teori) menjadi chaos,
maka bacalah ke chaos an itu juga dengan perasaan.

rasakan semua hal yang bergerak, mengambang, berputar, disekitar.
dan gunakan akal-budi.

Sunday, February 20, 2011

cuma satu!

pertama kali denger lagu ini di radio,
kuping saya langsung tertarik sama beberapa baris liriknya.

lucu banget! :D

gombal sih..tapi gmana ya..suka! :]

Thursday, February 3, 2011

i wish

Hari pertama kembali ke Bandung! :D
Kembali memulai aktivitas dan kesibukan.
Bangun pagi, mandi, dan mulai berkarya!
Eits, jangan lupa sarapan!
Sarapan bubur jalaprang favorit!

Hmm..enak!

Waktu membayar..
"Apa, sepuluh ribu?"

Hm..tidak enak..

...

I wish that cipularang highway never exist.

mati, hilang, dan kehilangan

Hari ini salah satu kawan saya berpulang, setelah sekian bulan, tidak hanya ia tapi juga istri dan anak satu-satunya berjuang melawan sakitn...