Saturday, December 17, 2011

blabbering: alam semesta dan bahasa

jika seorang manusia bisa memahami alam semesta dengan sempurna, maka ia akan kehilangan kebisaannya untuk berbahasa dan berkomunikasi. karena pemahaman sempurna beyond communication. seperti bayi yang baru lahir.
tapi dengan begitu mereka kehilangan kemampuannya untuk berkomunikasi dan menghambatnya untuk melakukan sesuatu dengan cepat.
melakukan sesuatu, akah lebih cepat jika bisa dikerjakan bersama..therefore..society.
society dibutuhkan makhluk hidup. sebagaimana dogma yang ditanamkan di perkuliahan mahasiswa komunikasi dimana-mana; manusia adalah makhluk sosial. karena manusia butuh bersosialisasi. karena manusia tidak bisa TIDAK berkomunikasi.

jadi..dalam perkembangannya, manusia yang baru lahir ini mengeliminasi pemahamannya akan alam semesta dan belajar berbahasa. belajar berkomunikasi.
karena bahasa menyederhanakan banyak hal, tapi bisa mempercepat pencapaian manusia di bumi.

mungkin, jaman dulu, orang orang purba yang blum bisa berbahasa dikalahkan oleh bangsa yunani yang sudah lebih dulu menemukan metode penyebaran informasi dengan lebih cepat: tulisan.

maka untuk bisa menyamai percepatan para manusia yunani itu, mereka belajar untuk mengejar. belajar berbudaya. menyepakati banyak hal bersama: menjadi bahasa.

mereka jadi lebih bisa berkomunikasi dengan capat.

maka tujuan mereka dari "sekedar hidup" di dunia berubah menjadi "ingin mengalahkan" lalu berkembang menjadi "ingin menguasai"

dan meme primitif itulah yang terus berkembang dan hidup.
past through generations.

Friday, December 16, 2011

the grand design

Quantum theories can be formulated in many different ways, but what is probably the most intuitive description was given by Richard Feynman, a colorful character who worked at the California Institute of Technology... According to Feynman, a system has not just one history but every possible history, as we seek our answers, we will explainFeynman's approach in detail, and employ it to explore the idea that the universe itself has no single history, nor even an independent existence. that seems like a radical idea, even to many physicists. indeed, like many notions in today's science, it appears to violate common sense. but common sense is based upon everyday experience, not upon the universe as it is revealed through the marvels of technologies such as those that allow us to gaze deep into the atom or back to the early universe.

p.16, 17
Hawking, Stephen. Leonard Mlodinow. 2010. The Grand Design. New York: Bantam Books.

Thursday, December 15, 2011

Riset Indie


we each exist for but a short time, and in that time explore but a small part of the whole universe. but humans are a curious species. we wonder, we seek answers. living in this vast world that is by turns kind and cruel, and gazing at the immense heavens above, people have always asked a multitude questions: How can we understand the world in which we find ourselves?

-The Grand Design, Stephen Hawking

Friday, December 9, 2011

recipes

resep cepat!
sudah beberapa hari belakangan ini makan saya sembarangan. bukan masalah di sembarang tempat, bukan..tapi komposisinya bener bener ngawur. ha ha.
jadi..semenjak sekarang-sekarang ini baru akan latihan jam 2 siang, dan saya tinggal di rumah yang dapur nya sungguh memadai, saya sempat masak memasak dulu :D

dan terimakasih untuk Nia dan Elea, yang menginspirasi saya untuk memasak makanan yang (mudah-mudahan..sepertinya..cukup) sehat ini :D

komposisi:
brokoli dan kentang, direbus terlebih dahulu sampai kadar kematangan yang disukai. oia! saya juga menambahkan telur yang diacak-acak :]

bumbu: margarin, garam, lada, gula, dan...JINTEN sodara sodaraaaa! saya suka sekali rasa jinten!

setelah selesai merebus, tiriskan, lalu tumis bawang putih dengan margarin sampai wangi. lalu acak-acak telurnya.

setelah telur cukup matang supaya tidak amis, baru deh, masukan rebusan tadi untuk ditumis sejenak. tambahkan bumbu-bumbu: garam gula, lada, margarin lagi, dan jinten :D
jadi deh!
dan lezaaattt..slurpp! :D

selamat makan, Indonesia! dan mentari Jogja yang terik hari ini!

belum selesai! izinkan saya membagi resep baru yang belum tapi akan (dan mungkin..ya mungkin..) saya coba :D

bumbu BROWN SOUCE:
butter di panaskan sampai leleh dan kecoklatan, lalu ditambah susu sambil terus diaduk.
lalu tambahkan sedikit maizena untuk kekentalan.

kalau sudah jadi, ini untuk penambah rasa kentang rebus.

markicob kapkap!

:D

Tuesday, December 6, 2011

sang rubah


kemarin bulan separo
dingin menggigit dan malam senyap
kemarin hatiku separo
sepi menggigit dan sendiri merayap

sang landak datang dan menasihati,

"wahai rubah kecil, jangan kau anatarkan ia dengan setengah hati! kalau kau lepas ia setengah hati, ia akan pergi dengan setengah hati juga. padahal hatinya yang setengah lagi sudah menjadi milikmu, ada padamu. kalau kau antarkan kepergiannya dengan setengah hati, ia pergi hanya dengan setengah hatinya lagi, padahal yang setengah itu ada padamu, habis sudah, ia pergi tanpa hati. kasihan. berilah ia semangat.."

sang rubah berusaha tegar menyemangati.

namun apa daya hati tiada bisa ditipu.
miliknyapun tinggal separo tersapu.

kereta datang menjemput separo hatinya
angannya melayang menuntut ikut serta
tak sadar ia tersandung jatuh, gravitasi berkuasa
kakinya perih, luka menganga.

kemarin bulan setengah
dingin memagut dan sepi merayap.
malam ini hujan menjamah
hari lalu seperti hati, hari ini seperti rasa yang terkecap.

Monday, November 28, 2011

tentang pementasan

dan disinilah, teman-teman bisa menyimak perkembangan pementasan teater boneka Papermoon yang berjudul, "Secangkir Kopi dari Playa"


:D

Sunday, November 20, 2011

like water for chocolate

kemarin sore sampai malam, saya menamani mba Ria untuk berputar-putar.
ke ibu Anna di Anna Modiste untuk menjahit blouse,
ke awul awul untuk mencari kostum,
ke toko bahan kain untuk membeli kain untuk dijahit,
membeli sepatu untuk pentas..

tapi di tengah jalan kami teralihkan,
"eh, Homerian buka!" kata mba ria tiba-tiba di tengah perjalanan menuju Jalan Solo, setelah mengisi bensin.
"apa itu Homerian?"
"kamu blum pernah kesana, po? wah itu lucuk banget Nda..kaya perpustakaan kecil tapi suka jual buku yang aneh aneh gitu bukunya.."
"wah..ayo liat aja, mampir, mumpung lewat.."
setelah tidak lama berpikir Mba Ria pun memutar motornya dan tidak lama kami sudah di dalam Homerian.

tempatnya kecil..tapi saya suka sekali rasanya.
banyak buku. dan yang dijual ada lebih dari 7 buku langsung menyita pandangan mata saya tak bisa lepas.
damn.
it means...SHOPPING!

saya berusaha sekuat tenaga mengekang hawa nafsu saya, my lust for books, but i can't help it.
akhirnya setelah memegang 3-4 buku, saya menjatuhkan pilihan saya pada buku ini,

"Like Water for Chocolate"
karya Laura Esquivel


kenapa saya tertarik?
berikut tulisan-tulisan yang ada di buku nya:

"A Novel in Monthly Installments with Recipes, Romances, and Home Remedies"
"A mystical Mexican love story that will charm the palate and the heart." -USA today
"A tall tale, fairy tale, soap-opera romance, Mexican cookbook, and home-remedy handbook all rolled into one." -San Francisco Chronicle
"A wondrous romantic tale. Esquivel has given us a banquet." -Los Angeles Times
"Like Water for Chocolate is deceptively simple and simply wonderful...and the sweep of Mexican history that belongs to women." -Boston Globe

okai, so i got the keywords: Love Story, Women, Romance, Recipe-Cookbook, dan satu fakta lagi, pengarang buku ini yang mengarang How to Make an Merican Quilt..saya pernah menonton film nya sepotong di HBO, and i just simply love it, though i never watch the entire film.
dan ini pengarang yang SAMA! i kinda expecting much :p
jadi, tidak pikir panjang lagi saya beli buku ini :]

dan hari ini Jogja hujan dari siang..enak sih, jadi sedikit lebih dingin Jogja yang biasanya luar biasa gerah..jam 2 rasanya seperti jam 4..haha..dan sampai dua jam kemudian, sekarang, hujan masih juga belum berhenti.

so i quickly grab the book, make some coffee and mix it with milk, and sank into the book afterwards.


dan ditengah saya membaca dan larut dalam ceritanya, ada kata-kata ini, lucu *jadi lucu kalau dibaca dari awal sebenernya, kalau hanya baca penggalan ini mungkin tidak lucu :p tapi tetap saya mau share ini..he he.

jadi ceritanya ada anak perempuan umur 15 tahun, dia sedang ada di tengah acara pesta keluarga dimana keluarga nya mengundang banyak teman dan kerabat. Tita namanya. disanalah ia bertemu Pedro, yang tatapan matanya serasa membakar dirinya. lalu, di acara itu juga, Pedro menghampiri Tita sewaktu ibunya menyuruh Tita mengambil makanan lagi di dapur..

That was when Pedro confessed his love.

"Senorita Tita, i would like take advantage of this opportunity to be alone with you to tell you that i am deeply in love with you. i know this declaration is presumptuous, and that it's quite sudden, but it's so hard to get near you that i decided to tell you tonight. all i ask is that you tell me whether i can hope to win your love."

"I don't know what to say . . . give me time to think."

"No, no, I can't! I need an answer now: you don't have to think about love; you either feel it or you don't. I am a man of few words, but my word is my pledge. I swear that my love for you will last forever. What about you? Do you feel the same way about me?"

"Yes!"

begitu kira kira potongannya.. :]
yang membuat saya mau share ini adalah kata kata ini: no, I can't! I need an answer now: you don't have to think about love; you either feel it or you don't. I am a man of few words, but my word is my pledge.
ha ha! membayangkan ada seorang remaja laki-laki berkata ini pada seorang remaja perempuan entah kenapa membuat saya tersenyum-senyum sumpil. ihihihi.

:D

Wednesday, November 16, 2011

another shots

shot selanjutnya:

"Elea"
light meter full darken, jam 2 siang hari, indoor, no flash.

tadinya saya berniat mencari formula supaya garis-garis dalam foto bisa lebih jelas, jadi saya pikir kalau cahaya nya medium dan saya full darken bisa lebih tegas. ternyata hasilnya memang lebih gelap, tapi tidak merubah apapun pada kontrasnya. jadi sedikit under exposure.

mungkin..ini karakter film nya memang tidak bisa dibikin seperti itu.
saya harus ikhlas menerima karakter film px600 silver shade uv+ ini.
sepertinya kalau saya ingin menciptakan gambar seperti apa yang ada di imajinasi saya, bukan pake film ini, dan kamera nya kayanya lebih cihuy kalo pake sx70.

oia, Elea adalah seorang gadis kecil berusia hampir 2 tahun yang tinggal di rumah tempat saya tinggal sekarang :] gadis cilik ini manis dan lucu sekali :]

"Payung Teduh"
light meter middle, jam 2 outdoor terik sekali, no flash.

seharian kemarin saya mendengarkan lagu-lagu Payung Teduh sambil mengerjakan PR saya untuk mempelajari Indonesia masa-masa pasca 65.
sambil saya menelusuri salah satu lirik lagu nya yang bagus sekali berjudul "Kita Adalah Sisa-sisa Keikhlasan yang Tak Diikhlaskan"
lirik lagu itu entah kenapa terasa pas sekali dengan apa yang berusaha saya coba pahami.

jadi saya mengambil payung, lalu memotret di bawah terik matahari yang hampir sore.

Gie

tugas tugas pertama kami di papermoon, dalam rangka pemanasan, adalah riset.
dan kemarin, kami menonton 2 film, salah satunya adalah film Soe Hok Gie (Riri Riza,  Miles production, 2005)

di tahun 2005 itu, saat film Gie baru keluar saya juga langsung menontonnya di bioskop..tapi..rasanya beda waktu kemarin saya menonton film itu lagi.
waktu tahun 2005 itu, setelah arus masif publikasi film Gie, langsung trendi semua yang berhubungan dengan Soe Hok Gie dan pola tingkah laku nya, jika dikira-kira.
saya ingat sepulang saya ke bandung (taun segitu saya masih sering pulang Jakarta), saya jadi semakin skeptis kalau lihat mahasiswa demo. langsung gak respect seketika. berlebihan si memang, soalnya saya juga ga nanya latar belakang sekumpulan mahasiswa itu melakukan demo, tapi saat itu, setelah menonton film Gie, lalu melihat mahasiswa demo, rasanya jadi seperti melihat sekelompok poser.
overrated.
apa yang mereka lawan? siapa? kenapa? lalu apakah mereka yang memprotes datang dengan solusi? tidak kan? mereka hanya berteriak. bergunakah itu? didengarkah mereka?
saya bahkan sempat menulis, 
"maha-siswa. paling siswa diantara semua siswa. ya harusnya berjuangnya ga teriak-teriak di pelataran dong. udah ga musim kalee..kaya didenger aja. yang di protes juga mungkin sudah kebas diteriaki. berjuang paling benar adalah dengan mengenal diri sendiri, jadilah sehebat yang kamu bisa, maju dan protes mereka dengan sebuah solusi lengkap dengan paket kesediaan untuk mewujudkan ajuan solusi!"
entah kenapa, panas sekali melihat mahasiswa-mahasiswa yang bukannya rajin menuntut ilmu dan mencoba mengenal diri sendiri, malah teriak-teriak demi (mereka pikir) perubahan.

tapi menonton film Gie semalam, membuat saya banyak berpikir lain.
lebih berpikir tentang Gie pada masanya.

Gie, begitu idealis. sedari kecil ia terkontaminasi oleh paparan pemikir-pemikir hebat. dan prakteknya, keadaan pada masa itu memang banyak yang bisa diprotes.
saya jadi berpikir, wajar jika Gie cepat langsung melesat menjadi tokoh yang dikenal cerdas dan tajam, karena ia memiliki berbagai kombinasi yang tepat.
wawasan idealis yang didapatnya dari membaca,
keadaan yang memang membutuhkan banyak protes,
keberanian untuk mengungkapkan apa yang ada di pikirannya.
basically, dia tau seharusnya pemerintahan itu berjalan seperti apa, idealnya.

melihat, menonton film Soe Hok Gie dari perspektif saya sekarang, dengan pengalaman-pengalaman keseharian saya sampai sekarang, timbul rasa yang berbeda dengan waktu 2005 dulu.

Gie, begitu idealis. and bless him, he got the chance and spec to be idealist. 
dia hidup di zaman yang tepat, dengan kombinasi kepribadian yang tepat; gemar membaca, berani, dan cerdas.

dan ia menjadi berarti karena keadaan membutuhkan pemuda seperti dirinya, saat itu. mereka memiliki musuh bersama yang jelas terlihat. kebodohan masih mayoritas, kemiskinan terasa betul kehadirannya dimanamana, kaum tua dan papa terpajang jelas didepan mata.
musuh bersama, is another keyword.
musuh bersama mempermudah sebuah perjuangan.

lalu saya merefleksikan dengan keadaan hari ini, sekarang.
ya banyak yang salah memang, saya tau. seperti ribuan pemuda lainnya di sekitar saya tau ada yang salah dengan sesuatu.
keluhan, punya tentunya.
tapi..kami saat ini tidak punya musuh bersama.
apa yang kami lawan? kebodohan? kemiskinan? korupsi? kelaparan?
semua itu ada, nyata masih terjadi di Indonesia. 
tapi dimana?
menyempil diantara himpitan-himpitan urbanisasi dan pertumbuhan kota-kota yang menyemir permukaan sehingga terlihat mengkilat.
kemiskinan? coba main ke mall-mall di jakarta; apa iya rakyat Indonesia miskin? coba googling gaji orang-orang pemerintahan, apa iya, Indonesia miskin?

di akhir-akhir film Gie terlihat resah, gundah.
ia limbung..apakah yang ia perjuangkan selama ini benar? melihat setelah adanya secercah perubahan, toh ternyata tidak juga membawa perbaikan, alih alih, ia membaca kemerosotan yang akan semakin bertambah. instingnya, gabungan pembacaan situasi sekaligus anilisis yang sangat cepat, berkata bahwa ini tidak akan kemanamana. kebobrokan itu masih mengintai dan belum pergi.
ia tau bagaimana seharusnya sebuah pemerintahan berjalan, bagaimana masyarakat seharusnya bersikap. ia tidak memihak siapapun, jika saat itu yang dilihat hanya keberpihakan semata.

ia tidak memihak siapapun.

karena tidak satu pihak pun datang satu paket.
tidak satupun datang sebagai wakil kebenaran dan idealisme.

ia memihak pada sistem yang seharusnya.

kemudian, di akhir film ia berkata,
"dilahirkan ke dunia adalah sebuah kesialan. berumur panjang lebih sial lagi. berbahagialah mereka yang mati muda.."
"hidup adalah ketiadaan, dan ketiadaan adalah hidup itu sendiri..semua kembali kepada ketiadaan..apalah arti hidup itu sendiri.."

dan tanpa merasakan hidup lebih lama lagi Gie mati muda.

dan idealisnya terhenti, otomatis.
maka ia selamanya muda, selamanya idealis.

tapi apakah itu lebih hebat dari menjalani hidup, menjadi tua, dan berjuang untuk selalu benar sampai tua?
berjuang hidup.

saya rasa tidak.

saya malah jadi berpikir, 
Soe Hok Gie urik!

*urik: main curang; bahasa jawa

Tuesday, November 15, 2011

Polaroid SLR 680 dan film Black Frame

saya membawa kamera Polaroid SLR 680 serta saat saya berangkat ke Jogja.
dengan film PX600 Silver Shade UV+ black frame



dan inilah hasil jepretan pertama saya:




diambil siang hari menjelang sore, saat mentari tak lagi terik.
warnanya distinct, padahal saya menghendaki warna yang kontrasnya rendah dan bold.
hari ini, ditengah niat saya untuk mengambil gambar di slide ke 2, saya menengok kembali gambar kemarin. dan ternyata dia sudah menjadi seperti ini:



hari ini warnanya lebih keluar :]

dan ini jepretan kedua saya:


sama dengan kemarin, saya menghendaki kontras yang rendah. berharap bisa mendapatkan gambar yang tegas..tapi kembali gagal.
jepretan kedua ini posisi lightmeter saya geser ke setengah darken.
jam 11 siang, tapi cukup terik.

camera, books, and pictures

"Cup in the Sink" & "Macak"



Jogja Youth Festival

hari Sabtu kemarin saya datang ke Jogja Youth Festival


menemani Mba Ria yang dapet award di ajang ini :D
doi dapet award "Heroes of the Dream", sebagai pelaku seni yang berhasil mewujudkan mimpinya, dan membuat sesuatu yang bermakna dan berdampak dari mimpi nya tersebut. seru yaa..

dan di acara Jogja Youth Festival ini, semua komunitas komunitas pemuda Jogjakarta turut diundang untuk buka stand dan mempertontonkan kebolehan.
ada komunitas sepeda, komunitas skate, fingerboard, tato, industri kreatif (tentu saja), craft, kuliner, dan yang membuat saya menarik diri dan memotret tentu saja: komunitas robot UGM!




soalnya baru-baru ini di bandung sedang bertualang di ranah robot-robotan sama Riset Indie :D
juga karena Saska pasti tertarik sekali melihat komunitas Robot!
dan ituuuu, mereka bikin mobil F1 sendiri versi Indonesiaaaa! betapa seru nya! :D

dan! 
ada lagi yang menarik saya untuk mendatangi booth nya:
Klastik, alias komunitas kamera plastik!
karena mirip mirip dengan Polaris di Bandung! huhuhuhu!
tapi mereka fokusnya sama kamera kamera plastik.


lalu saya menemukan satu kamera yang menggugah rasa ingin tau saya:


he he he.
lensa nya 4, pemirsa!

disana saya juga diperkenalkan dengan film 35mm jenis "positif"
film ini tidak seperti film 35mm yang biasa saya pakai dulu waktu masih sering bercengkerama dengan Yashica bapak saya.
kalau yang beredar lumrah di pasaran itu film negatif.
nah...penasaran saya langsung beneran tidak terbendung!
katanya, film positif ini bisa mengeluarkan warna lebih edyan dari film negatif.

walhasil, saya membeli satu film positif..ehe ehe.. *saska, izin main yaaa :D

we'll see!

next experiment: Polaroid black frame dan kamera plastik 4 lensa!



Monday, November 14, 2011

jogja lagi

so, i'm back in Jogja :] ha ha. i'll be doing puppet theatre once more with Papermoon :D
the show will start to run in the middle of December, so that makes these days as rehearsal days *another month to go!


dan sudah beberapa hari di Jogja, memungkinkan saya untuk mengunjungi Ngayogjazz dan Jogja Youth festival :D
ngayogjazz kali ini diselenggarakan di daerah Kota Gede, di sekitar pasarnya.
jam 4 sore, menghindari matahari yang terlalu terik, saya dan Mba Ria, Mas Octo, Beni, Mas Grewo, dan Emily bersepeda dari Papermoon menuju Kota Gede. sesampainya disana kami parkir sepeda berjamaah di rumah Mba Cahya :D
seru sekali, melihat perkampungan Kota Gede disulap menjadi area panggung-panggung para musisi Jazz berlaga. total ada 6 panggung yang membuat para penonton wara wiri kesana kemari untuk menikmati cuplikan musik atau memutuskan untuk berdiam diri larut. yang paling menyenangkan bagi saya adalah kesempatan untuk bertemu banyak hal. dari bertemu walikota sampai temu kangen kawan lama. dari segar bugar berjalan-jalan sampai duduk lelah menikmati Chocomelt cafe Momento yang superdahsyat :D
oia, ada tesla dan Jalu! ha ha! teman lama di Bandung. wih, seru sekali lho, panggung mereka PUEEENUH sekali! banyak orang menonton aksi panggung mereka. Tesla juga membawa Mahagotra Ganesha, karena yang dia bawakan album kolaborasi dan eksperimentalnya dengan gamelan bali. yang bikin saya senang dan merasa ter-re-charge luar biasa adalah, Tesla juga membawa penari Jauk Manis, tari topeng Bali. oohh..begitu melihat penari itu beraksi mini *karena hanya sebagai bagian dari aksi panggung* dalam diri saya langsung ser-seran karena semangat..langsung timbul rindu luar biasa untuk bergerak menari-nari dengan aktif dan dinamis! uuggh! langsung semangat dan janji ke diri sendiri untuk mulai menari lagi :D ingiiiiiiinnnnn! setelah lelah -dan semakin penuh sekali-, kami memutuskan untuk pulang saja. lagipula sudah malam, dan kami naik sepeda, dan kami butuh energi untuk disimpan, maka kami pulang


photo oleh Mas Budi Adi

days yet to come, hari hari latihan akan segera dimulai!
sedihnya saska tidak bisa join the adventure kali ini, karena petualangannya di laut juga sedang berjalan. hiks.
tapi kami harus tetap semangka :D

se mang kaaaaaa!
:D

1 + 1 = 1 1

seperti sepasang penari:
yang satu memimpin yang lainnya, untuk bergerak bersama. yang memimpin gerakan harus memperhatikan penari yang dipimpin. yang dipimpin harus waspada tanggap dan ikhlas dipimpin. bukan masalah siapa yang lebih hebat, tapi bagaimana bisa bekerjasama sehingga menjadi indah dan sinergis. yang dipimpin pun, sebenarnya memimpin dengan caranya; memimpin dengan cara membiarkan dirinya dipimpin.


seperti sepasang pelari:
pelari marathon dan sprinter yang harus mencapai garis finish bersama. pelari sprint harus sabar dan memperlambat pacu lari untuk menyamakannya dengan pelari marathon, pelari marathon harus sabar dan membantu pelari sprint untuk mengatur staminanya supaya tahan berlari jauh. tidak ada yang lebih hebat, tujuannya sampai di garis finish bersama dengan selamat dan efisien.


seperti sepasang kekasih:
semakin bertambah tua, kemampuan laki-laki untuk menerima suara dengan desibel yang tinggi melemah, dan sebaliknya untuk perempuan, semakin lanjut usia, kemampuannya untuk menerima suara berdesibel rendah kian berkurang.


*terimakasih Kandi Sekarwulan, Nur Maliyanti, dan Datta Hitakaraka yang thoughts nya saya kompilasikan disini :]

Friday, October 7, 2011

The Lost Thing karya Shaun Tan

muhahahahahaha!
ahh, terlalu banyak yang mau saya share!

tapi karena ini sudah larut malam, let me share what i've been seen recently and made me hold my breath:

The Lost Thing karya Shaun Tan dibuat film! *cheering loudly with joy*

:D

Friday, September 23, 2011

payung teduh

saya suka sekali band ini. pertama kali mendengar lagunya, berjudul "Perempuan yang Sedang Dalam Pelukan" dari telfon genggam Rani.

"Mba, ni ada band temen aku enak banget deh.."
"mana, mana?"

dan pertama kali mendengar saya langsung terbius.
dengan alunan musik nya, liriknya, suara vokalisnya..harmonisasi yang mereka hasilkan benar-benar menyentuh saya..dan di tengah lamunan dan ke"nganga"an saya Rani berkata,

"mereka lagi nyari gig di Bandung ni mba..bantuin mba.."

tanpa berpikir dua kali saya yang matanya masih berbinar-binar langsung menyanggupi, dan di kepala sudah ada beberapa venue dan nama yang kebayang bisa saya approach. untuk band sebagus ini, ga kenal sama "orang dalem" pun saya optimis bisa melobi. tapi nama pertama yang terlintas di saya adalah Kikio, mantan partner duo di kerjaan terdahulu.

long story short, saya berlabuh di sebuah kebun mini, semi outdoor, di sebuah cafe and library di bandung, tempat mereka melantunkan lagu-lagunya secara langsung.

saya suka sekali Payung Teduh..

dan,

mereka sekali lagi akan melantunkan harmonisasinya untuk saya.
kali ini spesial untuk saya.
di hari saya akan menikah :]

terimakasih ya Allah, Engkau Maha Baik!

hutang

saya ingin bercerita tentang tulisan-tulisan yang ada di centong souvenir :D
tapi ini sudah kelewat malam..badan saya sudah pegal.


baringkan raga sejenak.
lepas sukma sejarak.
tidak lupa basuh wajah berarak.
juga sujud empat kali tanpa dipalak.


...


hutang besok saja ya :]

Thursday, September 22, 2011

yang terlewat, yang terlewat

i do lots of random things these days..
salah satunya yang saya buka lagi sore ini adalah link ini :D "ini" yang bisa di klik itu adalah video petualangan saya, Sahabat Kota, teman-teman Sahabat Kota saat kami mengadakan kegiatan liburan tanggal 26-30 Juni lalu.
saat itu, mempersiapkan acara serasa setengah menahan eek..setengah menyiksa maksudnya.. karena himpitan deadline kerjaan lain dan mengurus nikahan. di tengah-tengah persiapan itu juga saya dilamar. cukup menggila..layaknnya backstage panggung sebuah pensi SMA di jakarta.

yang mau saya bagi adalah..
menonton video itu lagi, ditengah situasi kegilaan saat ini: beresin kamar, banyak orang tidak dikenal lalu lalang, banyak sodara datang membantu dan mengomentari ini itu, kiriman-kiriman botol aqua dari bude bude yang mengharuskan saya meminumnya karena airnya sudah diberi doa, puasa mutih, makanan-makanan yang terlewat..yang terlewat..ughh..
eniwei..
menonton video itu lagi, ditengah situasi kegilaan saat ini: memilah milih foto, mengganti frame usang, mengakali kasur baru yang salah pesan, permintaan print-printan rundown acara, kekhawatiran terhadap kurang sigapnya Wedding Organizer, puasa mutih, makanan-makanan yang terlewat..yang terlewat..
...
hentikan mita.
ya ya.
intinya, melihat video itu lagi, membuat semangat saya naiiiikkk sekali.
seneng banget deh, melihat kembali keceriaan di wajah-wajah kecil sok tau dan sok jago itu. ha ha. tanpa sadar, saat disana saya pun terbawa! dan melihat video "ini" saja membuat saya yang lemas karena banyak makanan yang terlewat (STOP it, really!) kembali semangat! :D

Kisah Sahabat Kota..waktu proses membuat event nya sungguh berdarah,
*sebentar, baju midodareni saya datang...yak, kembali..*
Kisah Sahabat Kota..waktu proses membuat event nya sungguh berdarah, pas event nya banyak hal tak terduga dan beberapa kejadian membuat saya tidak puas karena tidak 100% sesuai keinginan tim acara.
setelahnya pun masih menyisakan lelah, walau kecewa nya terobati dengan itu..wajah-wajah tengil sok tau dan sok jago yang menyenangkan dan membakar semangat..ha ha.

tapi...yen tak pikir pikir (oskadon pancen oye), sebenarnya..saat itu adalah saat-saat yang sungguh membuat bahagia.
ya, hectic itu.
ya, debat-debat itu.
ya, dongkol itu.
karena setelah acaranya, ternyata baaanyak sekali hal dan kenangan tersisa.
dan yang nyata terasa: rindu.

saya rindu saat itu. bersama anak anak itu. bersama teman-teman.

dan video ini membuat saya berefleksi dengan keadan saat-saat ini.
lagi-lagi, saya tim dan ketua acara pernikahan ini. ha ha *snob grin*
hectic parrah.
dari kemaren bawaannya ga tenang karena tidur dengan segudang list to do esok harinya.
bolak balik venue memastikan tim venue dan dekor paham yang saya maksud *yang sejauh ini nilai mereka masih ENAM buat saya*
saya seperti orang ambeyen: tidak bisa duduk tenang.

blum lagi konflik konflik keluarga. tsk. -_________-

tapi..diluar itu..saat saya mencoba untuk relax..saya melihat hal-hal in-between.
keluarga itu..walau resek luar biasa, walau rempong setengah mati, walau kadang kamu cuma bisa bilang "iiihhh.." sambil menggeram kesal atas kelakuan atau kekhilafannya..
tapi..
nyatanya mereka memang selalu ada disana..buat kita..walau kadang masih disertai mimik menyebalkan khas "told ya"
but at least they're there.. companying u.. till the end, till no one's left.

"keluarga" memang lain lain sih..tidak bisa pukul sama rata..dan terimakasih ya Allah, Engkau beri aku keluarga yang ini :] sungguh, terimakasih ya Allah..

Tuesday, September 20, 2011

hujan

hei hujan..aku selalu suka kedatanganmu, sunggguh.


kau beri segar hijau-hijauan menjadi semakin nyata,
kau beri tanah ruang untuk menguapkan baunya yang khas,
kau payungi kota yang kering kerontang,
kau pengaruhi angin agar berhembus semilir dingin-dingin kuku.


hei hujan..aku selalu suka kedatanganmu, sungguh.
sampai sekarang pun..
tapi di satu hari esok, aku mohon kau mau kompak ya..aku mohon..
kan kita berkawan kental :P *menyodorkan jari manis kelingking celup gula cair*

Monday, September 19, 2011

ohana

"ohana means family. family means noone left behind."
Stich berkata dengan lunglai sambil melihat ke belakang, ke tempat kosong dimana Lilo biasa menunggunya. mereka saling menyayangi dan mendukung padahal mereka tidak berbagi gen yang sama.

keluarga.
hmm.

kok menurut saya, jalinan ikatan dan wadah institusi yang bernama keluarga ini agak aneh ya?
ada dua orang dengan ikatan darah yang jelas dan berbagi gen yang sama, tapi tidak bisa saling membantu dan membahagiakan.
ada juga dua orang yang jauh sekali datang dari dua rahim yang berbeda, tapi kental layaknya saudara.
ada juga yang hidup sebagai sebuah keluarga tapi tidak bisa mengenal dan memahami satu sama lain.
ada juga yang mengaku saudara tapi manfaatnya hanya dijadikan perbandingan untuk melihat hidupnya atau langkahnya lebih baik.
ada juga saudara, satu ibu dan ayah, sejak kecil bersama, tapi karena sejak kecil bersama, prasangka tidak pernah bisa lepas..dan rasa saling percaya tipis sekali dimiliki.

dan atas nama keluarga, kadang seseorang harus ikhlas menerima cercaan atau tuduhan yang salah alamat. "Hus, terima saja, biar bude mu ga malu.."
dan atas nama keluarga seseorang harus mengikuti SEMUA omongan sesepuh, karena mereka pikir mereka yang paling tau. atau sebetulnya mereka hanya ingin MERASA BENAR.
dan atas nama keluarga kadang seseorang harus menahan kecerdasannya supaya diakui bahwa ia lebih lemah dan butuh bantuan.

keluarga.
saudara.
ikatan darah.

atau jangan-jangan yang namanya saudara, keluarga, itu hanya ikatan darah dan berbagi kesamaan gen saja, ya?

bisa jadi.

keluarga itu jalinan jodoh.
mereka anugrahmu, sekaligus cobaanmu, kata guru agama saya.

"Life was like a box of chocolates. You never know what you're gonna get."


tiba-tiba ibunya Forrest Gump datang memberikan pesan terakhirnya yang gaungnya, lama setelahnya masih terdengar. bahkan sampai sekarang.

Tuesday, September 13, 2011

kiri


saya di kiri, dia di kanan.
Ya, saya di kiri, dia di kanan :D

garwa

istri, dalam bahasa Jawa adalah Garwa (garwo).
Garwa: Sigaraning Nyawa [sigaraning nyowo, belahan jiwa]

anak kecil bertemu Vander Decken

bertemu Vendor Dekor, sebenarnya..ha ha! tapi bunyinya hampir sama kalo saya bilang bertemu Vander Decken. dan karena lagi sering baca One Piece jadi kebawa-bawa.


kemarin siang saya kembali mendatangi venue untuk rapat dan bertemu dengan Vendor Dekor.
namanya Mas Ogi.
waktu Mas Ogi datang, dia langsung ngobrol sama Kak Ofal, WO setempat, yang lagi rapat sama saya.
sekilas dia hanya melirik saya.
dan karena lagi pusing, saya tidak terlalu menggubris lirikannya. saya tinggal chatting sama Saska dalam rangka membagi kepusingan.
setelah itu Kak Ofal minta diri untuk mengajak Mas Ogi jalan melihat titik-titik yang akan di dekor.
setelah mereka kembali, barulah Kak Ofal mengenalkan saya dengan Mas Ogi.


"Ini calon mantennya mas..", "Ini Mas Ogi, Mit, vendor dekor nya.."
saya tersenyum menyambut tangannya, ia menatap dan berkata, "oh, ini tho..sampean calon manten nya?"
saya hanya tersenyum dan mengangguk.


sejurus kemudian kami berpisah, ia minta diri, Kak Ofal mengantarnya ke gerbang, dan saya pun minta diri rehat sejenak untuk menelfon.


saat selesai rapat dan saya akan pulang, Kak Ofal berceloteh,
"Tadi Mas Ogi kaget! hahahahahaha! katanya gini 'mas, itu calon mantennya? masih kecil ya?' hahahahahahahaha"


yeeesssss..cheering dalam hati! ha ha ha ha ha, muka saya ga tua \(^^)/ yippiiiiiie!

Monday, September 12, 2011

tinggal 2 minggu lagi, dan "sidang" itu akan digelar

khaha, ternyata sudah 3 minggu lebih sejak terakhir saya menulis :P

tinggal 2 minggu lagi, dan "sidang" itu akan digelar.

persiapan ini seru sekali.. sekali..gus..menghabiskan banyak energi. ha ha.
mungkin karena ini pernikahan sendiri ya..saya rasa kalau ini pernikahan orang lain tidak akan memakan energi sebanyak ini.

dulu sekali pertama-tama mempersiapkan pernikahan ini, seorang teman SMP yang sekarang sudah berpengalaman sekali menjadi creative consultant, menawarkan jasanya. cukup mahal, tapi ia menjanjikan profesionalisme yang memuaskan.
pada akhirnya setelah melakukan pertimbangan ini itu, saya memutuskan untuk mengerjakan semuanya sendiri. sekarang saya tau, ternyata memang sepertinya jasa seperti itu dibutuhkan. ha ha.

namanya Amanda juga.
"well Nda, u're right." :p
dan saya rasa kalau dia membaca blog ini dia akan berkata, "Told ya!" dengan senyum mafhum.

well, karena meratap itu tidak ada manfaatnya,
dan karena saya juga menikmati petualangan yang advanced level nya tinggi ini,
lebih baik saya membagi saja pengalaman saya :]


tinggal 2 minggu lagi, dan "sidang" itu akan digelar.

saya memulai survey ini itu sejak bulan april.

hal pertama yang saya lakukan adalah: mencari tempat.
dari pertama saya sudah membayangkan tidak ingin menikah di gedung.
alasannya, gedung akan membuat suasana menjadi kaku. saya ingin suasana yang akrab, dekat dengan undangan. dan AWALNYA saya berniat mengundang kerabat dekat dan teman-teman tersayang yang selama ini support saya saja.

yang kemudian saya sadar, sebtulnya agak susah terealisasi ya, keinginan macam itu kalau "menikah keluarga" di Indonesia. tapi saya baru sadar itu saat sudah terakhir-terakhir. well anyway..

jadilah dari bulan april itu saya survey santai. browsing-browsing, googling, blog walking, multiplying..sampai suatu saat, saya membaca sebuah alamat yang direkomendasikan untuk pernikahan outdoor yang suasana nya kebun, joglo, tanaman asli, lampu lampion temaram..yang saya pikir cocok dengan keinginan saya.
dari bulan april, saya sudah menandai satu tempat, yang kemudian saya follow up santai sampai bulan-bulan mei-juni. saat itu saya sedang mengerjakan beberapa hal, jadi tidak terlalu fokus mengurusi pernikahan ini. dan lagi, saya tidak mau memastikan apapun sebelum saya resmi dilamar.

hal kedua yang terpikir adalah: Design Undangan. dan design kartu ucapan terimakasih di souvenir.
saya tidak bisa menahan diri untuk tidak turun tangan langsung dalam men-design undangan. gmana ya, undangan itu, buat saya krusial. ibarat mata yang bisa menggambarkan jiwa seseorang, undangan pun. undangan adalah cerminan (setidaknya menurut saya) seperti apa si calon manten dan acara pernikahannya. saya pikir lewat undangan juga saya setidaknya bisa menyapa para undangan secara personal.
saya ingin ada personal detail dan personal touch disana. buat saya ini perkara penting (dan buat sebagian orang ini kurang praktis, terlalu naif dan idealis). tapi undangan itu akhirnya jadi..dan berkarakter :D
ada sedikit cerita disini. dari awal, memang sudah ada problem warna. warna yang saya inginkan tidak pernah bisa tercapai dari 3 kali dummy yang diberikan pihak percetakan. tapi saya masih permisif, dengan dalih, "ya sudahlah, yang penting kan isinya. warna tidak 100% sesuai keinginan tidak apa lah. toh memang warna yang ingin saya capai itu ternyata menyulitkan bagi si percetakan."
sebisa mungkin saya menciptakan suasana konsumen-produsen yang enak bagi kedua belah pihak.
saat undangan selesai dicetak, ternyata warna masih saja meleset dari kesepakatan akhir. ceruk pada amplop yang di 3 dummy sebelumnya benar terletak di belakang, waktu undangan jadi ceruk nya jadi  DI DEPAN. dan lipatannya banyak yang miring. "karena mengerjakannya dekat lebaran, jadi orang-orang sudah tidak fokus mengerjakan", katanya. saya kecewa sekali saat itu. benar-benar kecewa. ini diluar dugaan. saya sudah berusaha semaksimal mungkin menciptakan suasana yang enak bagi semua. tidak menuntut terlalu banyak, toleransi besar, tidak cerewet minta diskon..huf. setelah saya menyampaikan ke pihak yang bertanggung jawab mengenai kekecewaan saya, dengan maksud mengevaluasi, baru saya bisa sedikit legowo. dan untungnya, pada akhirnya pihak percetakan menerima memperbaiki lipatan yang miring, walau soal ceruk dan warna sudah tidak bisa diapa-apakan lagi selain diikhlaskan, karena waktu juga sudah dekat.
saya mulai serius men-design bulan Juni setelah lamaran, sampai ke pihak percetakan di bulan Juli-Agustus.

hal ketiga yang terpikir adalah: souvenir.
ha ha. ya ya, saya tau souvenir adalah hal yang remeh dan mungkin adalah bottom list orang-orang yang menyelenggarakan pernikahan. tapi entah kenapa, saya suka sekali memikirkan souvenir ini. awalnya saya sempat berpikir untuk memberikan tulisan, self publishing. tapi kandas karena partner menulisnya sibuk. huh.
tapi kemudian saya menemukan alternatif souvenir yang tak kalah menariknya, berkat bantuan teman baik saya, pingkan :}
itu sudah bulan-bulan Juli. saya pun sempat ke Jogja untuk mencari sendiri jenis barang yang saya mau, ditemani partner-berbagi-baik-hati-nan-perfeksionis-kadang-galak-kalo-soal-kerjaan-tapi-sahabat-yang-selalu-mendukung-dan-ceria,  mba riaaa :D
disini juga ada cerita kecil. awalnya saya sudah sepakat untuk memesan souvenir pada Pingkan. tapi setelah kirim-kiriman, tawar-tawaran, hitung-hitungan, ternyata budget saya tidak cukup. jadilah dengan berat hati saya membatalkan kerjasama..huhu..maaf ya pingky..
akhirnya saya memutuskan untuk mengerjakan ini sendiri. tentu saja tidak benar-benar sendiri. dibantu mba ria, cocomeo-yang-habis-bensin-tengah-jalan, dan mas grewo yang hampir-pingsan-dorong-cocomeo-sambil-bawa-souvenir-sekardus, keping-keping kayu itu sampai di bandung untuk saya olah lagi :D


mba ria juga mengirimkan burung-burung kayu untuk menghias tempat pernikahan saya :'] *HUGGSSS kuat kuatt*
proses souvenir ini dimulai sekitar bulan juli-agustus, sampai sekarang masih sambil saya kerjakan. euh..ha ha.

hal keempat: cincin
:] :] :] di bulan agustus cincin kami jadi :D

yang lainnya tidak menjadi perhatian utama. walau sebenarnya faktor yang penting dalam hal membuat hajatan. misalnya, catering. ya, CATERING. khahahaha.
saya mulai hunting catering ditemani bapak ibu saya sejak bulan agustus awal, sekitar 3 minggu kemudian, catering fixed!

dan di BULAN SEPTEMBER INI..
kemudian satu hal lagi sempat luput dari memori saya.
band pengiring untuk hiburan tamu. *tepok jidat*
sejak akhir agustus, kira-kira, saya menyadari kekhilafan ini dan mulai pusing. saya mau band nya KERONCONG MODERN. harus itu.
dan..khihihihihihi..alhamdulillah nya..saya bisa dapet band yang saya sukaaaa bangett :D
awal minggu ini sudah kontak-kontakan dengan managernya. dibantu Rani dan Adan *terimakasiiiiiihhhh :D* saya berhasil menjangkau band ini! gembira bukan main. akhir kontak masih menyisakan gantungan sedikit, tapi saya harap mereka bisa memenuhi permintaan saya ini *berdoa kuat kuat-amin!* :D

dua minggu yang lalu saya juga sudah bertemu dengan tim dokumentasi hari H :D mereka adalah enzo portraiture. sejauh ini, hasil stalk saya menunjukkan bahwa mereka oke sekali. tapi untuk berjaga-jaga, saya pun mengajak mereka berdiskusi untuk membagi apa yang saya suka dan apa yang menjadi pilihan-pilihan saya dalam hal memilih angle gambar dan nuansa edit an foto :]

tinggal 2 minggu lagi, dan "sidang" itu akan digelar.

ya, tinggal 2 minggu lagi, kurang lebih, dan saya masih blum bisa duduk tenang..karena rasanya masih banyak yang belum..

oh tuhan..bismilahhirohmannirahim..

Friday, August 19, 2011

kenapa?

"dan tidak ada satu pun abadi di dunia ini, tidak juga berlian"

"if you feel depressed, just remember that everything shall pass anyhow. nothing is forever, babe. not even diamond. berlian (carbon) akan dengan mudahnya berubah menjadi gas CO2 kalo bereaksi dengan O2 cair di suhu -184 derajat celcius =)"
-Kartini Ngga Sampe Eropa, a novel by Sammaria Simanjuntak

tidak ada yang abadi di dunia ini, semuanya hanya sementara. i want to live life to the fullest. i want to see. i want to feel. i want to explore every positive possibility i could have.

"dan perasaan itu bentuknya cair, perasaan itu fluida yang mudah mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah, mengikuti wadahnya, dan mudah merembes kemanamana"

dan perasaan adalah anugrah Yang Maha kepada makhluknya.
dan ia memenuhi setiap rongga dalam rasamu.
dan memperkaya sudut pandangmu.
membantumu melihat yang ada diantara: tidak dengan mudah terlihat diantara yang terlihat.

ini itu, lihat dulu

Mempersiapkan pernikahan, buat saya,

Rasanya seperti saat saya mempersiapkan rencana penelitian skripsi, menulis dan menyusun skripsi, dan mempersiapkan sidang untuk mempertanggungjawabkan skripsi.


Saya ingat, saya memulai blog ini waktu sedang mempersiapkan penelitian untuk skripsi saya.

mulai dari nyiapin souvenir buat narasumber,

ngurusin pemesanan tiket pulang pergi ke bali,

nyiapin pertanyaan-pertanyaan dan literatur,

sampe bikin timeline dan to do list menuju hari h.


rasanya sekarang mirip dengan rasa waktu itu, khihi.

mempersiapkan dan merancang ini itu.

pusing dan panik sedikit, tapi tetep merasa tertantang dan seru :]

petualangan saya yang lain :]


So, my recent job is: Wedding Planner


pertama-tama, saya sama sekali ga kepikiran harus nyiapin apa dulu.

ha ha. dasar amatir.

but i'll learn :]


yang sejauh ini saya rasa paling seru di pekerjaan ini adalah: men-design undangan.

menyenangkan sekali menuangkan semua ide dan percakapan-percakapan kecil dalam diri saya ke dalam sebuah design undangan. i really really enjoying every moment i making it. dari mulai ngulik bentuk bareng Saska, mentransfernya menjadi lebih nyata di Corel, memadumadankan warna dan gambar, mencari cara merealisasikan ide, making sketches, sampai survei kertas di Tidar :D

dari mulai nyari tekstur kertas nya, warna kertas nya, sampe ketebalan kertas-kertas nya :D s u k a

saya jadi tau tipe kertas SLF, SF, Tomahawk, Coronado, saya juga tau seberapa itu 117g, 120g, 220g, sampe 270g :D


yang kedua sangat saya nikmati adalah merancang souvenir dan brainstorm detail dekor dengan tim dekor :D hihuuuu..senang sekali! moment-moment kami menemukan warna gebyok, model wedding gate, menemukan frame-frame foto antik, merencanakan peletakan meja-meja kayu dan kursi-kursi kayu klasik, saling melempar ide apakah-pake-taplak-apa-engga, detail dekor seperti miniatur manten, cermin, partisi, sangkar, lalu saling menimpali ide. rasanya seperti sedang menyusun puzzle bersama. sedikit demi sedikit. dan sekarang kepingan-kepingan puzzle itu mulai terlihat membentuk sesuatu :]


yang paling sulit adalah rapat penentuan budget. ha ha.

keputusan untuk memotong sesuatu.

atau mengurangi sesuatu.


sejauh ini pelajaran yang saya dapat adalah:

jangan ada rasa ga enak.

plan ur best, stick to ur value (AND to ur budget of course), dan harus berani repot.

ha ha.


waktu awal-awal sempet panik parah, membuat nafsu makan saya menurun.

tapi alhamdulillah dengan terus telaten dijalanin satu-satu, pelan-pelan, mulai selesai juga satu persatu :]

kunci nya sebenernya, jangan panik, bikin plan, jalanin satu-satu.

well, ga mungkin si ga panik. disinilah pentingnya punya temen sharing: untuk membagi kepanikan.

karena pada waktu cerita, sebenarnya saya sedang memberikan ruang untuk berbincang pada diri sendiri, mengurai apa yang sudah dikerjakan, apa yang belum, dan mana yang akan menjadi prioritas :] maka disitulah peran Ibu, Bapak, dan Saska menjadi penting luar biasa.


saya ga inget udah berapa kali nangis karena panik dan gelagepan. ha ha. tapi untuk stage sekarang saya bisa lebih mengomunikasikan kepanikan saya.

rasanya mirip seperti waktu saya jadi ketua Mahakam Cup 3 waktu kelas 2 SMA dulu. mungkin itu stage awal dari adventurous level jenis ini.

waktu itu ya sama, suka tiba-tiba panik, terus nangis sama sekertaris saya, Dame namanya..ha ha!


ternyata benar adanya everything happens for a reason :]


kembali ke "present", kalo ditanya "sudah berapa persen ni persiapan?"

euh...

saya ga bisa mengira-ngira. karena pertanyaan itu hanya akan membuat saya panik.

tapi by theory, saya hanya perlu kembali menjalani dan mengurai benang kusut ini satu demi satu.


sepertinya habis ini saya akan buka biro jasa wedding planner counseling :p


here comes my adventure! i'll get through the obstacles! yiiiha! :D

mati, hilang, dan kehilangan

Hari ini salah satu kawan saya berpulang, setelah sekian bulan, tidak hanya ia tapi juga istri dan anak satu-satunya berjuang melawan sakitn...