kemarin bulan separo
dingin menggigit dan malam senyap
kemarin hatiku separo
sepi menggigit dan sendiri merayap
sang landak datang dan menasihati,
"wahai rubah kecil, jangan kau anatarkan ia dengan setengah hati! kalau kau lepas ia setengah hati, ia akan pergi dengan setengah hati juga. padahal hatinya yang setengah lagi sudah menjadi milikmu, ada padamu. kalau kau antarkan kepergiannya dengan setengah hati, ia pergi hanya dengan setengah hatinya lagi, padahal yang setengah itu ada padamu, habis sudah, ia pergi tanpa hati. kasihan. berilah ia semangat.."
sang rubah berusaha tegar menyemangati.
namun apa daya hati tiada bisa ditipu.
miliknyapun tinggal separo tersapu.
kereta datang menjemput separo hatinya
angannya melayang menuntut ikut serta
tak sadar ia tersandung jatuh, gravitasi berkuasa
kakinya perih, luka menganga.
kemarin bulan setengah
dingin memagut dan sepi merayap.
malam ini hujan menjamah
hari lalu seperti hati, hari ini seperti rasa yang terkecap.
No comments:
Post a Comment