Thursday, April 8, 2010

surat pembaca dari anoa pesepeda yang merana

Kepada pembaca yang budiman, hari ini ada surat pembaca yang datang pada saya.
Surat pembaca ini datang dari Anoa Pesepeda yang Merana.
Kenapa ia merana?
mari kita tilik surat si Anoa Pesepeda.

Kepada yang ter muter,
perempuangimbal.

Hari ini saya, Anoa Pesepeda menyatakan rasa sedih saya yang sangat amat mendalam. Saya sangat merana. Bisa dikatakan, sekarang nama saya menjadi Anoa Pesepeda yang Merana.

Saya merana karena tingkah ulah laku para pengguna jalan di Bandung, khususnya mereka yang ber roda empat. Bagaimana tidak, saya menganalisa, tampaknya mereka semua secara mendadak bersamaan, seragam memiliki hobi baru. MEMBUNYIKAN KLAKSON.

Ya Tuhan, perih sekali hati ini rasanya melihat tidak adanya kepedulian di hati mereka. Saya rasa hati mereka mulai ter-mesin-isasi, ketularan saudara-saudara kelabu kita dari kota metropolitan seberang dua setengah jam Cipularang.

Begini pasalnya, saya hanya ingin menyeberang ke pinggir jalan. Sudah dengan prosedur lihat kanan kiri, memberi aba-aba dengan tangan dan dari jarak yang jauh tidak mendadak. Secara logika manusia pintar yang lulus ujian SIM dan bisa mengendarai mobil, seharusnya ia sudah mengetahui dan melihat gelagat saya dari jauh, dan secara etika seharusnya ia memberi jalan, tidak ada pilihan. Tapi KENAPA SIH, tangannya harus memencet KLAKSON?

Jika ada Nona Mimi Hitam yang membaca surat pembaca ini, saya ada saran peluang bisnis baru untuk nona. Mungkin sudah saatnya nona membuat ramuan ngiang-ngiang-bunyi-klakson. Saya dengan senang hati ingin membelinya dan mencampurkannya dengan minuman untuk kemudian saya berikan kepada para pemilik hobi baru tersebut, yang kira-kira efeknya bisa menimbulkan rasa terngiang-ngiang bunyi klakson di gendang telinga mereka selalu selama dua puluh lima menit saja, tetapi terus menerus, begitu, ganti!

Sekian dan terimakasih.
Salam muter-muter,
Anoa Pesepeda yang Merana.

5 comments:

  1. Barbara....

    aku pajang di "surat untuk Bandung" ya ya ya ya ya ya ya ya ya ya....?

    ReplyDelete
  2. hey marisooollll.... sungguh menyenangkan membaca surat ini, tapi memang sungguh merana nasib nona anoa itu.. sampaikan salam saya untuknya dan sebuah pelukan hangat untuk menenangkannya dari bunyi klakson yang mengiang..:]

    ReplyDelete
  3. ung, saya sudah tanya Anoa Pesepeda, dia bilang dia akan senang sekali semakin banyak orang yang baca, terutama orang-orang dengan hobi baru itu, jadi, dengan senang hati boleh kamu kopi paste :D teriring ucapan terimakasih dari Anoa Pesepeda.

    neng upritt, terimakasih pelukan hangatnya..sehangat coklat panas cadbury :D khehehehe. tertanda, anoa pesepeda.

    ReplyDelete
  4. Dear Anoa.

    Salam, saya Kuning si pejalan kaki. Terima kasih karena surat anda membuat saya memberanikan diri untuk membuat surat di forum yang sama.

    http://cinnamome37.blogspot.com/2010/04/surat-pembaca-dari-si-kuning.html

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

mati, hilang, dan kehilangan

Hari ini salah satu kawan saya berpulang, setelah sekian bulan, tidak hanya ia tapi juga istri dan anak satu-satunya berjuang melawan sakitn...