Thursday, May 27, 2010

petualangan berlanjut



saya cuma bisa begini kalau sedang mengendarai sepeda :]
hari ini saya mencoba rute baru! yeay!
karena ingin berkunjung terlebih dahulu ke sebuah Toko Jamu sebelum ke kantor.
khihi.
pagi-pagi, keluar dari rumah, Jogja terasa luar biasa cerah.
langit biru,
awan putih.
dan seperti biasanya perjalanan ke kantor, saya menuju arah Gunung Merapi.
tidak di setiap pagi bisa kelihatan lho, tapi pagi ini kelihatan! senangnya, disapa Gunung Merapi yang gagah :]

itu tu, menyembul puncaknya, terlihat tidak?

pertama-tama saya melewati jalan belakang penjara,

lihat, langitnya biru sekali, kan? ini cerah pisan pisan pisan..

itu "si tanduk merah" :] sepeda pinjaman selama di Jogja

saya suka pintu dan jendela di tembok ini

dari situ tembus menuju Pura Pakualaman *iya, tempat rujak es cream itu*
lalu langsung menuju Toko Jamu Tradisional Indonesia "GINGGANG"



cerita mengenanai Toko Ginggang akan saya posting tersendiri, sebagai oleh-oleh untuk Mbak Dan :]

dari Ginggang, saya sebenarnya blum tau jalan menuju kantor saya di Jalan Sagan,
tetapi saya ingat kata-kata Datta, teman saya,
"kalo dari sini kamu sebenernya tinggal luruuuus aja tho, nanti tembusnya Lempuyangan!"

"kalo udah dari Lempuyangan, tau deh, jalan ke kantor!", batin saya.

maka alih-alih saya kembali ke rute standar, saya meladeni naluri Dora-the-Explorer saya.

terik sungguh, sebenarnya, dan tidak semakin teduh,
tapi,
saya ambil resiko!
maka saya melajukan "si tanduk merah", sepeda yang saya kendarai, dan menemukan sebuah perempatan.

"nah lho! ini belok mana ni?
sebentar sebentar,
dimana puncak Gunung Merapi terlihat? tujuan saya ke arah sana!
nah! di sebelah kanan, berarti usai lampu merah ini, saya akan melaju ke kanan. semoga dari sana jalan sudah tampak familiar.."

maka saya membelok ke kanan,
yang ternyata,

"lho lho lho,
ngga Dhuong*, ini saya,
dimana tho ini?"

*dipotong dari asal kata mudheng yang artinya paham

maka saya mengandalkan senyum saya yang sudah tidak lagi manis, tertelan wajah merah yang terlihat bengkak, bertanya pada seorang penjaga bangunan terdekat, yang adalah sebuah poliklinik.

"Pak, permisi, kalo ini lurus aja, tembusnya kemana ya, Pak?"
"nah mba nya ini mau kemana?"
"ke..jalan Sagan, Pak.."
"ho ya, ini kalo lurus juga bisa, nanti ketemu Lempuyangan tho, jembatan, terus belok kiri.."
"hoo, kalo perempatan tadi lurus..itu tembusnya kemana pak?"
"ya lurus tadhi juga bisa..tapi jalan nya belok belok mba..terserah mba nya mau ambil jalan mana.."

saya berpikir..
dengan kepala saya yang mulai pusing dan kulit yang mulai memerah perih*..

*sebenarnya saya tidak terlalu bisa dijemur matahari, dari SD.
sekali waktu itu pernah pingsan saat tengah menjadi pemimpin upacara di SD saya,
lalu saya nangis di UKS. soalnya malu di tengah-tengah jumawanya menjadi pemimpin upacara, hoalah, malah pucat, semaput! lalu diganti teman saya Fiona, yang jauh lebih jumawa. seorang atlet renang junior yang pernah masuk profil Bobo pada zamannya.

"kalo jalan nya lebih belok belok itu biasanya lebih teduh..kalo gitu saya ambil jalan itu ahh.."

tidak lupa mengucap terimakasih, saya membelokkan "si tanduk merah"
dan saudara saudara..
teu aya teduh-teduh na acan!
t e r i k k

tapi nasi sudah kebanyakan air,
menjadi bubur.

jadi saya teruskan saja lah perjalanan..
akhirnya ketemu Stasiun Lempuyangan dan jembatan layang yang menjadi patokan saya.

huhu.
mata saya mulai berkunang-kunang.
baju saya mulai terasa basah.

"have worries u don't," kata Master Yoda dalam diri saya, "saya bawa baju ganti, dan saya pasti bisa sampai kantor.."

maka setelah melalui perjalanan yang memerahkan *membuat merah*,
saya sampai!
:D
ho re!

No comments:

Post a Comment

mati, hilang, dan kehilangan

Hari ini salah satu kawan saya berpulang, setelah sekian bulan, tidak hanya ia tapi juga istri dan anak satu-satunya berjuang melawan sakitn...